Selasa 31 Mar 2020 00:45 WIB

Adopsi Hewan Meningkat di Tengah Pandemi Virus Corona

Warga di sejumlah negara menjadikan hewan sebagai teman di rumah karena pandemi.

Rep: Dwina Agustin/ Red: Nur Aini
Adopsi hewan peliharaan saat pandemi corona, ilustrasi
Foto: ABC
Adopsi hewan peliharaan saat pandemi corona, ilustrasi

REPUBLIKA.CO.ID, LONDON -- Penyebaran virus corona telah membuat beberapa negara memutuskan untuk melakukan pembatasan aktivitas di luar ruangan bagi warganya. Kondisi itu mendorong peningkatan jumlah orang untuk mengadopsi hewan peliharaan.

Inggris salah satunya yang menemukan fenomena adopsi hewan peliharaan yang meningkat. Sebelum pengumuman lockdown pada 23 Maret, banyak warga memutuskan untuk menjadikan hewan sebagai teman menghabiskan waktu di dalam rumah karena kasus penyebaran virus corona.

Baca Juga

Battersea Dogs and Cats Home melaporkan, kondisi isolasi wilayah itu mengilhami banyak orang untuk menyediakan rumah baru bagi hewan peliharaan. Dari 16 Maret hingga sepekan berikutnya, tempat penampungan hewan tersebut menyatakan telah ada adopsi untuk 86 anjing dan 69 kucing. Kondisi tersebut menandai peningkatan yang cukup besar dari tanggal yang sama pada tahun lalu, ketika hanya 42 anjing dan 29 kucing yang diadopsi.

Kepala operasi di Battersea Home, Rob Young, mengatakan tidak mengherankan bahwa orang-orang yang sendirian mencari rekan. "Karena banyak orang bersiap untuk menghabiskan banyak waktu di rumah selama beberapa minggu mendatang, diharapkan hanya beberapa orang yang berpikir tentang rekan yang dapat ditawarkan adalah hewan peliharaan," katanya dikutip dari Independent.

Penyebab banyak orang mulai mengadopsi tidak dipungkiri karena mereka lebih punya banyak waktu untuk bermain di rumah bersama hewan peliharaan. Terlebih lagi, dengan mengadopsi mereka telah melakukan satu kebaikan dengan menyelamatkan hewan yang membutuhkan rumah permanen.

"Ketiga pusat Battersea kami sekarang tertutup untuk umum, tetapi banyak dari hewan kami sekarang berada di rumah yang penuh kasih atau keluar dengan pengasuhan sementara dengan staf dan sukarelawan kami," kata Young.

Peningkatan jumlah adopsi pun terjadi di kota New York, Amerika Serikat. Muddy Paws Rescue dan Best Friends Animal Society melaporkan tempat penampungan mereka telah diserbu warga untuk mengadopsi anjing dan kucing.

Bahkan peningkatan terjadi hingga 10 kali lipat dalam dua pekan terakhir. Kondisi itu membuat dua tempat penampungan hewan telah kehabisan kucing dan anjing yang telah diselamatkan.

"Untuk saat ini kami pasti tidak memiliki anjing yang tersisa untuk dicocokkan dengan sukarelawan asuh," Direktur pemasaran di Muddy Paws Anna Lai dikutip dari Bloomberg.

American Society for Prevention of Cruelty to Animals mengatakan, kantornya di Los Angeles melihat peningkatan 70 persen pada hewan yang meninggalkan tempat penampungan. Sedangkan, Best Friends mengatakan banyak tempat penampungan yang bermitra dengannya di seluruh AS melaporkan fenomena yang sama.

"Kami melihat orang-orang muncul berbondong-bondong untuk membantu," kata kepala eksekutif Best Friends Julie Castle.

Bahkan perusahaan bir di AS bernama Busch Beer melakukan kampanye untuk mengadopsi hewan peliharaan selama penyebaran virus corona. Sebagai imbalan atas adopsi itu, perusahaan menawarkan persediaan bir selama tiga bulan.

Dikutip dari CNN, ketentuan itu akan diberikan kepada 500 orang yang mengadopsi atau memelihara anjing dari Midwest Animal Rescue di Minnesota. "Tapi sebanyak yang kita butuhkan gambar anak anjing lucu untuk membantu kita melalui jarak sosial, sebenarnya mereka yang membutuhkan kita," ujar juru bicara Busch merujuk pada penutupan tempat perlindungan hewan.

Meski adopsi hewan peliharaan dari penampungan menjadi angin segar di tengah pandemi virus corona yang meresahkan, ada PR besar yang harus diperjelas. Muncul kekhawatiran tentang kenaikan jumlah adopsi akan berimbas kepada naiknya pengembalian setelah pandemi berakhir.

Tempat penampungan mungkin diminta untuk mengambil lebih banyak hewan daripada adopsi yang telah terjadi. Kondisi itu diperkuat dengan isolasi yang terjadi membuat banyak warga AS harus kehilangan pekerjaan, sedangkan memelihara binatang memerlukan biaya.

"Kami melakukan apa pun yang kami bisa untuk mengosongkan semua fasilitas tempat tinggal kami," kata CEO dari Humane Rescue Alliance, Lisa LaFontaine.

LaFontaine menyatakan, lembaganya memiliki pusat adopsi di Distrik Columbia dan New Jersey. Dia telah mempersiapkan segala kemungkinan termasuk apa yang akan terjadi ketika ekonomi terpukul.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement