Ahad 29 Mar 2020 10:16 WIB

Cegah Covid-19, Surabaya Didirikan Posko di Perbatasan

Posko tersebut akan melakukan penyemprotan terhadap kendaraan yang masuk.

Rep: Dadang Kurnia/ Red: Friska Yolandha
Pekerja membuat bilik disinfektan di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/3/2020). Pemkot Surabaya membuat bilik-bilik disinfektan yang dipasang di sejumlah lokasi di Surabaya sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19)
Foto: ANTARA/Didik Suhartono
Pekerja membuat bilik disinfektan di Balai Kota Surabaya, Jawa Timur, Kamis (26/3/2020). Pemkot Surabaya membuat bilik-bilik disinfektan yang dipasang di sejumlah lokasi di Surabaya sebagai langkah untuk mencegah penyebaran virus Corona (COVID-19)

REPUBLIKA.CO.ID, SURABAYA -- Pemerintah Kota Surabaya mendirikan 19 posko yang disebar di wilayah perbatasan Kota Pahlawan, dalam upaya mencegah penyebaran virus corona atau Covid-19. Posko yang melibatkan berbagai instansi itu nantinya akan melakukan penyemprotan terhadap kendaraan yang akan masuk ke dalam kota. Sehingga diharapkan kendaraan-kendaraan yang masuk ke arah kota sudah steril dari virus, termasuk Covid-19.

Kepala Dinas Perhubungan Kota Surabaya Irvan Wahyudrajat menjelaskan, kesemua posko yang didirikan tersebut, melibatkan Dishub, BPB Linmas, Dinas Kesehatan, jajaran kecamatan dan kelurahan, serta pihak kepolisian. “Tugasnya nanti melakukan penyemprotan ke semua kendaraan yang akan masuk ke arah kota," kata Irvan di Surabaya, Ahad (29/3).

Baca Juga

Sementara ini, kata Irvan, memang hanya melakukan penyemprotan saat melintas. Tapi rencana ke depannya, setiap pengendara yang hendak masuk ke dalam kota, harus turun dan orangnya harus masuk ke bilik sterilisasi yang disediakan di posko-posko tersebut. Makanya, kata dia, setiap posko itu nantinya akan dilengkapi tenda, bilik sterilisasi, profil tank, dan wastafel portabel, juga dilengkapi hand sanitizer.

Hingga saat ini, kata Irvan, kesemua fasilitas tersebut masih dalam proses pemasangan. Mengingat, keberadaan posko-posko tersebut juga masih dalam tahap sosialisasi. “Dalam seminggu ini, semua fasilitas itu terus dibangun di 19 posko itu. Nantinya, posko itu akan dijaga 3-4 shift petugas jaga gabungan. Mereka akan berjaga dan melakukan penyemprotan selama 24 jam nonstop," ujar Irvan.

Irvan melanjutkan, saat ini, jam operasi posko-posko tersebut memang belum full 24 jam karena fasilitasnya masih dilengkapi. Namun, bagi posko yang fasilitasnya sudah lengkap, langsung dioperasikan 24 jam. Irvan menjabarkan 19 posko di wilayah perbatasan itu. Seperti di Stadion GBT (Pakal), Terminal Tambak Oso Wilangun (Benowo), Dupak Rukun (Asemrowo), dan Kodikal (Pabean).

Kemudian ada di Mayjen Sungkono di rumah pompa (Dukuh Pakis), Gunungsari (Jambangan), Kelurahan Kedurus (Karang Pilang), Masjid Agung (Gayungan), Jeruk (Lakarsantri), dan Driyorejo. Selanjutnya, di Terminal Benowo (Pakal), Tol Simo (Sukomanunggal), samping Cito (Dishub), Jalan MERR (Gunung Anyar), Suramadu (Kenjeran), Rungkut Menanggal (Gunung Anyar), Wiguna Gunung Anyar Tambak (Gunung Anyar), Margomulya (Tandes), dan Pondok Chandra (Gunung Anyar). 

Irvan menegaskan, langkah yang diambil merupakan skrining awal pencegahan virus Covid-19 yang mungkin berasal dari luar wilayah Surabaya. Terutama yang sumbernya dari para pengendara luar daerah. “Tujuannya memang untuk memastikan bahwa para pengendara yang masuk ke arah kota sudah dalam kondisi steril,” ujar Irvan.

Sebenarnya, kata Irvan, skrining atau penyemprotan itu sudah dimulai sejak Jumat (27/3). Namun, saat itu hanya dilakukan di dua lokasi, yaitu di kawasan frontage road atau bundaran Waru dan di exit tol bundaran Waru. Irvan menambahkan, pada saat dilakukan penyemprotan, tim gabungan juga memberikan sosialisasi kepada para pengendara. Termasuk imbauan kebijakan jaga jarak dan imbauan untuk selalu rutin cuci tangan serta menjaga kebersihan.

“Kami selalu ajak semuanya untuk bersama-sama menjaga kebersihan dan bersama-sama melawan Covid-19 ini,” ujar Irvan.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement