REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Human Initiative menyalurkan paket makanan kepada driver ojek online (ojol). Selain pembagian makanan, driver ojol juga mendapatkan edukasi pencegahan Covid-19 karena risiko pekerjaan mereka di tengah-tengah pandemi Covid-19.
"Hal ini dilakukan sebagai bagian dari respon Human Initiative terhadap penanganan Covid-19 yang telah menjadi pandemi, yang berefek pada perekonomian saat ini," ujar Senior GM Human Initiative, Aan Suherlan dalam siaran pers pada Senin (23/3).
Aan menuturkan dengan bantuan dari masyarakat melalui Human Initiative ini diharapkan dapat membantu meringankan kebutuhan sehari-hari para pengendara ojek online. Seperti yang telah diketahui, orderan pengendara ojol saat ini anjlok 50 persen akibat virus corona.
Aan juga menyampaikan, bahwa sistem imun saat ini sangat penting untuk menjaga kerentanan tubuh dari masuknya virus corona. Oleh karenanya, dengan eduksi yang diberikan Human Initiative kepada driver ojol diharapkan dapat membuat para driver ini terhindar dari Covid-19
"Sistem imun kita sangat menentukan kerentanan tubuh dalam terpapar virus, itulah pentingnya kita menjaga kesehatan agar dapat terhindar dari virus. Bisa saja, kita membawa virus yang menularkan kepada orang yang sistem imun nya sedang tidak baik. Dan kemudian ini lah pentingnya bagi kita untuk menaati protokol yang telah dibuat saat beraktivitas," terangnya.
Rangkaian kegiatan penyaluran paket makanan ini diawali dengan sambutan kemudian dilanjutkan dengan pemberian edukasi kesehatan dengan menyasar 50 pengendara ojek online. Adapun paket makanan berisi beras, gula, minyak goreng, tepung, dan kecap.
Tidak hanya paket makanan, Human Initiative juga memberikan multivitamin dan hand sanitizer. Penyaluran sendiri dilakukan di Condet Garden Festival pada Jumat 20 Maret 2020.
Head of GrabBike Indonesia, Richard Aditya mengaku sangat bersyukur atas kepedulian Human Initiative kepada driver ojol di tengah pandemi Covid-19.
"Saya sangat bersyukur sekali dengan pihak Human Initiative, yang punya visi dan mempunyai tanggung jawab yang sama. Mereka juga berpikir bahwa ini bukan saja masalah pemerintah, tetapi masalah kita bersama”, ujar Richard.
Ikuti Whatsapp Channel Republika
