Rabu 11 Mar 2020 09:24 WIB

Pemerintah dan Kongres AS Bahas Stimulus Hadapi Corona

Stimulus senilai 300 miliar dolar AS akan mengatur keringanan pajak penghasilan.

Rep: Adinda Pryanka/ Red: Friska Yolandha
Warga menyerbu kebutuhan pokok di sebuah supermarket di Tacoma, Washington, Amerika Serikat, Sabtu (7/3). Warga menyerbut kebutuhan pokok, terutama tisu toilet di tengah penyebaran corona di AS. Pemeritah AS menyiapkan stimulus untuk antisipasi corona.
Foto: AP Photo/Ted S. Warren
Warga menyerbu kebutuhan pokok di sebuah supermarket di Tacoma, Washington, Amerika Serikat, Sabtu (7/3). Warga menyerbut kebutuhan pokok, terutama tisu toilet di tengah penyebaran corona di AS. Pemeritah AS menyiapkan stimulus untuk antisipasi corona.

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Pemerintah Amerika Serikat (AS) bersama Kongres sedang negosiasi langkah-langkah untuk meningkatkan ekonomi domestik dan pendapatan masyarakar sebagai antisipasi dampak virus corona, Selasa (10/3). Hanya saja, belum ada tanda-tanda kesepakatan segera muncul.

Berdasarkan Worldometers.info pada Rabu (11/3) pukul 8.49 WIB, AS merupakan negara ke-delapan dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak di dunia. Jumlahnya mencapai 976 kasus dengan 272 di antaranya merupakan kasus baru.

Baca Juga

Wakil Presiden AS Mike Pence yang juga pemimpin satuan tugas penanganan virus corona White House mengatakan, pemerintah sudah mendapatkan arahan positif di Capitol Hill, kantor Kongres AS. "Kami akan bekerja dengan kepemimpinan Partai Republik dan Demokrat untuk merancang paket stimulus," ujarnya, seperti dilanisr Reuters, Selasa.

Saham AS mengalami tingkat rebound harian terbesar sejak akhir 2018 di tengah harapan paket stimulus pemerintah sedang dibuat. Fitur utama dari proposal yang diajukan pemerintah ke legislatif adalah keringanan pajak penghasilan, meskipun tingkat dan durasi proposal masih belum jelas.

Pejabat White House juga mengatakan, pemerintah akan melakukan tindakan eksekutif untuk membantu usaha kecil dan pekerja. Termasuk mereka yang tidak mendapatkan bayaran atau upah saat izin sakit.

Menteri Keuangan AS Steven Mnuchin sudah bertemu dengan Ketua DPR AS Nancy Pelosi untuk membahas kemungkinan kesepakatan atas paket stimulus. Menurut Mnuchin, kedua pihak akan bekerjasama secara bipartisan (gabungan antar dua partai politik) untuk mencari tahu, bagaimana mereka dapat menyelesaikan permasalahan dengan cepat.

“Khususnya untuk membantu masyarakat Amerika yang paling terpengaruh oleh ini (Covid-19) dan bisnis kecil maupun menengah yang terkena dampak,” kata Mnuchin.

Sementara itu, Pelosi mengatakan, pertemuannya dengan Mnuchin bertujuan untuk melihat tiitk kesamaan antara pemerintah dengan legislasi. Dalam sambutannya kepada wartawan, ia memperingatkan, paket stimulus tidak boleh berisikan solusi trickle down yang hanya membantu segelintir orang.

Bauran Kebijakan

Ketiga indeks saham utama AS naik hampir lima persen dalam kurun waktu sehari setelah menderita kerugian terbesar sejak krisis keuangan 2008. Tapi, prospek kenaikan pada Rabu meredup ketika indeks ekuitas AS turun satu persen setelah sesi perdagangan semalam berlangsung.

Dalam pertemuan dengan anggota parlemen dari Partai Republik, Trump kembali mengecilkan risiko dari virus corona. "Itu akan pergi. Tetap tenang. Mereka akan hilang," katanya.

Seorang pembantu senat senior dari Partai Republik mengatakan, usulan pemerintah mengenai pajak penghasilan mendapatkan ragam reaksi dari para senator Republik yang hadir dalam pertemuan tersebut.

Beberapa senat mengatakan, paket stimulus pemerintah bernilai 300 miliar dolar AS. Sejumlah poin di dalamnya adalah mengatur keringanan pajak penghasilan yang mampu membantu masyarakat membayar biaya sewa dan hipotek, atau membayar tagihan medis jika jam kerja anggota keluarga mereka selama wabah virus corona.

Atas usulan tersebut, Demokrat menilai bahwa Trump lebih fokus untuk menenangkan Wall Street dan dunia usaha dibandingkan melindungi masyarakat. White House dituduh tidak cukup persiapan untuk menangani wabah corona dan lambat dalam melakukan pengujian kesehatan.

Pemimpin Demokrat Senat Chuck Schumer menekankan, Presiden Trump dan pemerintahannya harus menempatkan kebutuhan publik yang lebih konkrit di atas korporasi. "Mereka harus fokus mengambil langkah tepat untuk menjaga rakyat Amerika dan memastikan situasi ekonomi mereka aman," ujarnya.

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement