Jumat 12 Jan 2018 18:38 WIB

Mentan: Pemerintah Berikan yang Terbaik untuk Rakyat

Rep: Ahmad Fikri Noor/ Red: Teguh Firmansyah
Menteri Pertanian  Amran Sulaiman bersama sejunkah pejabat melakukan panen padi di Kabupaten Karawang.
Foto: dok. Pendam III Siliwangi
Menteri Pertanian Amran Sulaiman bersama sejunkah pejabat melakukan panen padi di Kabupaten Karawang.

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Menteri Pertanian Andi Amran Sulaiman mengharapkan setiap kebijakan yang terkait dengan pangan bisa mewujudkan ekonomi yang berkadilan. Yang terpenting, menurut dia, petani tidak pernah dirugikan agar bisa tetap berproduksi seperti yang telah dialami oleh petani bawang merah dan jagung yang sekarang sudah swasembada bahkan ekspor.

"Itu menunjukkan bahwa pemerintahan ingin di konsumen terjangkau di pedagang untung, dan petani sejahtera," ujar Amran di Kantor Kemenko Perekonomian, Jumat (12/1). Intinya. kata dia, kebijakan diambil karena pemerintah ingin memberikan yang terbaik untuk rakyat.

Menurut Amran, jumlah impor beras yang rencananya akan dilakukan pada akhir Januari 2018 tidak signifikan jika dibandingkan dengan kebutuhan konsumsi beras masyarakat per bulan ."Ada sedikit, berapa sih kalau 500 ribu (ton) itu. Kebutuhan kita kan 2,5 juta (ton) perbulan. Itu setara dengan enam hari," ujarnya.

Mentan menjelaskan, tahun ini musim hujan jatuh pada Oktober 2017. Sementara umur tanaman padi itu tiga bulan. Dengan demikian, kata dia, mulai Januari 2018 petani sudah panen. "Panen puncaknya jatuh Februari, Maret, dan April," ujar dia.

Seperti diketahui, pemerintah akhirnya memutuskan melakukan impor beras khusus dari Thailand dan Vietnam. Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita menjelaskan, beras yang akan diimpor adalah beras kualitas khusus yang tidak ditanam di Indonesia.

Baca juga,  Bali Belum Butuh Beras Impor.

Jenis beras tersebut memiliki spesifikasi bulir patah di bawah lima persen. Meski masuk dalam golongan beras khusus, Enggartiasto memastikan komoditas pangan utama itu akan dijual dengan harga medium.

Pemerintah sendiri telah menunjuk Perusahaan Perdagangan Indonesia (PPI) sebagai perusahaan yang akan melakukan impor. Keputusan impor diambil karena saat ini tengah terjadi kelangkaan pasokan beras medium yang banyak dikonsumsi oleh masyarakat kelas menengah ke bawah.

Catatan: Artikel ini telah direvisi dari sebelumnya 'Mentan: Impor Beras Wujud Kecintaan Presiden ke Rakyat'. Revisi dilakukan untuk meluruskan makna dari artikel ini. 

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Advertisement
Advertisement