Senin 20 Feb 2012 16:40 WIB

Lebih dari 100 Bayi di Jabar Terkena HIV/AIDS

Peduli HIV-AIDS
Peduli HIV-AIDS

REPUBLIKA.CO.ID, BANDUNG -- Angka pertumbuhan virus HIV/AIDS di Indonesia terus meningkat. Bahkan pertumbuhan virus ini mengancam balita.

Seperti yang terjadi di Jabar, sejak 1989 hingga September 2011 angka Balita yang mengidap penyakit HIV/AIDS di Jabar mencapai 145 kasus. Angka itu terbagi untuk AIDS sebanyak 105 kasus dan HIV positif sebanyak 40 kasus.

Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) provinsi Jawa Barat menyebut data ini menunjukkan kondisi yang mengkhawatirkan. Balita tertular dari ibu dan bapaknya yang berarti dari satu kasus balita kuat diperkirakan ada dua kasus lainnya yaitu ibu dan bapaknya. ”Kebayang kan kalau ibu atau bapaknya juga punya ‘pasangan seks’ lain,” ujar Media Relations Officer Komisi Penanggulangan AIDS (KPA) provinsi Jawa Barat, Tri Irwanda M, Senin (20/2).

Masih menurut Tri, wilayah sebaran virus HIV/AIDS di Jawa Barat berada di Kota Bandung yang kemudian disusul kota Bekasi, Sukabumi dan Kota Bogor. ”Tak ada satupun kota/kabupaten di Jabar yang terbebas kasus HIV/AIDS,” katanya.

Sedangkan penyebab HIV/AIDS di Jabar hingga saat ini masih didominasi oleh penggunaan jarum suntik yang tidak steril di kalangan pengguna napza suntik, yakni sekitar 62 persen.

“Saat ini yang paling dikhawatirkan penularan melalui transmisi seksual,” urai Tri."Data sebenarnya data kumulatif yang  dilakukan sejak 1989. Jadi, angkanya akan terus mengalami peningkatan tak akan menurun," tandas Tri.  

Advertisement
Berita Lainnya
Advertisement
Terpopuler
1
Advertisement
Advertisement