REPUBLIKA.CO.ID, MALANG - Dua siswa Sekolah menengah Kejuruan Negeri (SMKN) 12 Kota Malang, Jawa Timur, mundur untuk mengikuti Ujian nasional (UN) 2012 karena merasa mentalnya tidak siap.

Sekretaris Komisi D DPRD Kota Malang Tri Yudiani, Senin (16/4) mengemukakan, kedua siswa yang mengundurkan diri itu nanti akan mengikuti UN tahun berikutnya karena tahun ini tidak ada UN susulan.

"Menurut pengakuan dari pihak sekolah, kedua siswa tersebut menyatakan mengundurkan diri dua hari sebelum hari H (Sabtu, 14/4) UN. namun, pengunduran siswa itu sudah dikoordinasikan dengan Dinas Pendidikan Pemprov Jatim," katanya menambahkan.

Sementara itu anggota Komisi D DPRD lainnya melakukan inspeksi mendadak (sidak) sekaligus memantau kondisi pelaksanaan UN di sejumlah SMA dan SMKN yang ada di daerah itu. Dalam sidak tersebut, para wakil rakyat dari lintas fraksi itu tidak menemukan hal-hal janggal atau pun mencurigakan alias aman.

"Memang ada beberapa kekeliruan kecil, namun tidak menganggu proses pelaksanaan UN," kata anggota Komisi D Sutiaji disela-sela sidak di SMKN 8 Kota Malang.

Politisi dari PKB itu mencontohkan, di SMKN 8 terdapat kelebihan delapan lembar soal, namun hal itu tidak menjadi masalah berarti. Selain itu juga ditemukan adanya dua lembar jawaban komputer (LJK) yang kelihatannya sedikit tergores tinta.

Hanya saja, lanjutnya, itu juga bukan menjadi masalah besar selama nantinya masih bisa terbaca oleh komputer. "Hasil pantauan kami, pelaksanaan UN di daerah ini masih aman dan kondusif," tegasnya.

Jumlah peserta UN SMA/SMK/MA/SMA Luar Biasa di Kota Malang mencapai 15.009 siswa. Mata pelajaran yang diujikan pada UN hari pertama (Senin, 16/4) adalah Bahasa Indonesia.

Pelaksanaan UN tahun ini juga tidak disediakan LJK cadangan, sehingga siswa harus benar-benar cermat, teliti dan tidak tergesa-gesa agar tidak sampai ada kekeliruan yang bisa merugikan diri sendiri.

Ikuti Whatsapp Channel Republika